DUKUNG PPKM DARURAT, DINSOS NAKERTRANS TURUT BERPERAN AKTIF DALAM PENANGANAN COVID19

     Dengan makin meluasnya penyebaran covid19 akhir-akhir ini di Kota Yogyakarta banyak sekali berpengaruh atau berdampak bagi warga yang terkena covid19, terutama bagi yang harus menjalani isolasi mandiri dan kondisi tidak mampu, dalam hal ini Dinsos Nakertrans menyediakan permakanan bagi warga terdampak tersebut sesuai prosedur yang berlaku.

     Saat ini Pemkot Yogyakarta memiliki shelter 2 buah untuk menampung warga yang terpapar covid 19 tanpa gejala, yang sudah operasional adalah shelter Tegalrejo yang berlokasi di kelurahan Bener, dengan kapasitas jumlah kamar 42 dengan daya tampung 84 orang, kamar yang rusak dan belum sempat diperbaiki ada 4 kamar, saat ini kamar terisi 40 orang penyitas, update tanggal 5 Juli 2021 (07:00 -14:00 wib).

     Petugas yang ada di shelter untuk yang operasional Tenaga Kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Relawan Tagana dari Dinsos Nakertrans Kota Yogyakarta, namun dari Dinsos Nakertrans hanya menyediakan permakanan bagi penyitas di shelter, begitu pula bagi warga yang terpapar covid diwilayah yang melaksanakan isolasi mandiri dirumah dari Dinsos Nakertrans menyediakan permakanan, dan untuk mendapatkan bantuan permakanan bagi yang isolasi mandiri dapat melaporkan melalui satgas wilayah yang nanti akan diteruskan hingga ke Kelurahan kemudian sampai ke Dinsos nakertrans untuk dapat segera ditindaklanjuti.

     Dan shelter kedua yang baru mau memulai untuk operasional, yaitu shelter Gemawang, yang memiliki kapasitas daya tampung 34 orang penyitas, smoga dengan penambahan shelter tersebut mampu menangani penyitas untuk isolasi/karantina saat ini, juga Pemkot bekerjasama dengan shelter karantina mandiri (hotel) bagi yang mampu dan memiliki daya tampung 60 penyitas.

     Dengan kesungguhan ini hendaknya dibarengi juga dengan kesungguhan dari masyarakat, agar mentaati aturan yang telah ditetapkan sebagai daya dukung pencegahan penyebaran covid 19. pemerintah Kota Yogyakarta menyadari ini bukan hanya menjadi ranah pemerintah saja, namun masyarakat juga harus berperan aktif, berdisiplin menerapkan protokol kesehatan, serta solidaritas antar masyarakat sangat dibutuhkan sebagai upaya memutus penyebaran covid-19 (sedya)