Temu penguatan anak terlantar dan keluarga (TEPAK) di Panti Anak Yatim Putra Muhammadiyah

     Yogyakarta, (15/10) Pada hari kamis (14/10), Seksi Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mengadakan acara, Temu Penguatan Anak terlantar dan Keluarga (TEPAK) di Panti Anak Yatim Putra Muhammadiyah yang beralamat di Jl. Lowanu No. 1361 Yogyakarta. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan penguatan motivasi dan penguatan mental bagi anak dan keluarga anak yang menjadi binaan panti, meliputi binaan di dalam maupun di luar panti. Acara tersebut dibuka oleh Plt. Kepala Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial yang selanjutnya memberikan pengarahan tentang kegiatan yang dilaksanakan.

     Pada kesempatan kali ini, kegiatan diisi oleh 2 Narasumber yang pertama adalah Rini Indriani, S.Psi., M.Psi., MARS., Psikolog, beliau menyampaikan materi tentang “Anak Bijak dalam Menggunakan Handphone”. Dalam materinya, beliau menjelaskan pentingnya aturan penggunaan perangkat elektronik, karena perangkat elektronik terutama handphone (hp) sudah menjadi salah satu “perangkat wajib” untuk semua kalangan masyarakat saat ini. Tidak perlu kita pungkiri, karena apa yang kita butuhkan di era saat ini, sebagian besar bisa dipenuhi oleh handphone yang kita miliki, mulai dari berkomunikasi, bermain game, hingga mengakses segala jenis informasi. Oleh karena itu, bijak dalam penggunaan perangkat elektronik perlu kita tanamkan kepada anak sejak dini, karena tidak hanya berdampak positif, tetapi penggunaan perangkat elektronik yang berlebihan juga memiliki dampak negatif terutama untuk perkembangan anak.

     Narasumber yang kedua adalah Suharno Putro, S.Sos.I, beliau merupakan salah satu pekerja sosial dari Kementrian Sosial yang di tempatkan di Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta. Pada kegiatan kali ini, beliau menyampaikan materi tentang “Motivasi Anak untuk Menggapai Harapan/Cita-cita”. Pemberian motivasi ini dilakukan untuk memberikan dorongan dan suntikan semangat kepada anak binaan panti, agar mereka tidak berkecil hati. Karena setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan masa depan yang baik. Anak yang menjadi binaan panti perlu mendapatkan suntikan motivasi seperti ini, agar mereka tidak malu ataupun minder dan memiliki etos serta daya juang yang baik. Selanjutnya, kegiatan diisi dengan permainan singkat untuk membangun dan menguatkan mental anak.(Lingga)