Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, selasa sampai kamis (15 - 18 Maret 2021) menyelenggarakan Pelatihan Bimbingan Sosial Dasar (BSD) dan Bimbingan Sosial Lanjut (BSL). Pelatihan tersebut bertempat di ruang Arjuna, Auditorium Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Kota Yogyakarta.

Pelatihan BSD merupakan konsekuensi atas peran Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) sebagai mitra pemerintah  dalam pelaksanaan usaha kesejahteraan sosial di wilayah. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap tumbuh kembang PSM, sehingga memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam penanganan masalah sosial di wilayah.

Sedangkan pelatihan BSL adalah kelanjutan dari pelatihan BSD. Pelatihan ini bertujuan untuk semakin meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan meningkatkan kemampuan problem solver seorang PSM dalam menghadapi masalah sosial dan pelayanan di wilayah.

Pelatihan BSD diikuti oleh 45 orang PSM perwakilan dari Kemantren seluruh Kota Yogyakarta, sedangkan pelatihan BSL diikuti oleh 40 orang PSM perwakilan dari Kemantren seluruh Kota Yogyakarta, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Pelatihan BSD BSL dibuka oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Drs. Maryustion Tonang, M. M, dan dilanjutkan oleh sambutan dari Kepala Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial, Dra. Esti Setyarsi.

 Selama dua hari (15-16 Maret 2021) peserta BSD mendapatkan materi pelatihan mulai dari “Pengantar Pekerjaan Sosial”, hingga materi “Nilai, Etika, dan Prinsip Pekerja Sosial”, yang disampaikan oleh instruktur dan praktisi dibidangnya, antara lain dari Anah Wigati, S.Psi (BK3S DIY), Kasmad (Ketua IPSM Kota Yogyakarta), dan Sugiyanto, S.Sos., MM (STPMD ‘APMD” Kota Yogyakarta).

Sedangkan peserta BSL (17-18 Maret 2021) mendapatkan materi pelatihan mulai dari “Pengorganisasian PSM”, hingga “Bimbingan Sosial terhadap PMKS”, yang disampaikan oleh Nina Narullita,S.Sos (UIN Sunan Kalijaga), Sugiyanto, S.Sos., MM (STPMD ‘APMD” Kota Yogyakarta), Noor Romadhon (IPSM Kota Yogyakarta).

Dalam materi pelatihan tersebut, peserta diajarkan bagaimana tentang kode etik, AD/ART, motivasi, hingga bagaimana PSM memiliki profesionalisme, kapasitas, serta kemampuan dalam menghadapi masalah kesejahteraan sosial di wilayahnya.