Temu Penguatan Kapasitas Anak Terlantar dan Keluarga
Pada hari Selasa lalu (06/04), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta mengadakan sebuah kegiatan dengan judul “Temu Penguatan Kapasitas Anak Terlantar dan Keluarga (Tepak)” di Panti Asuhan Yatim (PAY) Putri Islam. Kegiatan ini merupakan sebuah bentuk dukungan pemerintah kota bagi para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang salah satu komponennya yaitu anak terlantar. Anak terlantar dengan segala keterbatasannya, perlu diberikan pengetahuan dan bimbingan yang cukup untuk mendukung peningkatan kapasitas di usia tumbuh kembangnya. Terlebih di masa pandemi seperti ini, pendidikan dan pendampingan sangat diperlukan agar kualitas anak dari segi edukasi maupun psikis dapat meningkat.
Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Dra. Rudia Sri Rahaptrien selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta pada pukul 13.00 WIB. Setelah pembukaan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh kedua narasumber yaitu Bapak dr. Ahmad Muttaqin Alim dari Fakultas Kedokteran UAD Yogyakarta, dan Ibu Rini Indriani, S.Psi, M.Psi, MARS, Psikolog dari Lembaga Perlindungan Anak DIY. Dalam pemaparannya, Bapak dr. Ahmad Muttaqin Alim menyampaikan terkait pengetahuan dan pencegahan penularan Covid-19 yang beresiko tinggi terjadi di lingkungan Panti. Sehingga harapannya peserta dapat memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya untuk meminimalisir penularan Covid-19.
Selain materi tentang Covid-19, dalam kegiatan ini juga disampaikan materi tentang psikologi tumbuh kembang remaja yang disampaikan oleh Ibu Rini Indriani, S.Psi, M.Psi, MARS, Psikolog. Ibu Rini menyampaikan bahwa dalam masa perkembangannya, remaja mengalami berbagai perubahan dalam dirinya terutama perubahan psikologis. Dalam perubahan psikologis tersebut juga diikuti dengan permasalahan dan bahaya yang mengancam, seperti kesulitan belajar, bergaul, kesulitan berperilaku sosial, kesulitan hubungan keluarga, dan perilaku moral. Oleh karenanya, diperlukan pendampingan lebih bagi para remaja khususnya remaja Panti agar terjamin kesehatannya tidak hanya sehat secara fisik, namun juga sehat secara psikis. Dengan kegiatan Tepak ini diharapkan dapat turut serta meningkatkan kualitas dan kapasitas bagi anak-anak terlantar di Kota Yogyakarta.